Anggi22

Senin, 18 November 2019

Teknik pemijahan ikan

teknik pemijahan ikan








Teknik pemijahan
1.teknik pemijahan alami
         Tahapan pemijahan alami adalah sebagai berikut :

1.Pemilihan Induk

Pemilihan induk yang baik dan matang gonad merupakan kunci keberhasilan pemijahan ikan masdalam memilih induk jantan dan betina yang unggul dan sudah matang gonad sebaiknya memperhatikan beberapa kriteria berikut :
l Induk betina : umur 1,5-2 tahundengan berat > 2 kg/ekor. Induk jantan : umur >8 bulandengan berat > 0,5 kg/ekor.
l Secara keseluruhan , bentuk tubuh mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus,sehat  dan sirip tidak cacat.
l Tutup insang normal tidak tebal dan jika jika dibuka tidak terdapat bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 panjang badan ; lensa mata tanpak jernih.
l Sisik tersusun rapi , cerah tidak kusam.
l Pangkkal ekor kuat dan normal dengan panjang pengkal ekor harus lebih panjang dibandingkan dengan lebar/tebal ekor.

 Sedangkan untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina  adalah sebagai berikut :
-Betina : 
a) Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
b) Gerakan lambat , pada malam hari biasanya meloncat-loncat.
c) Lubang genital terletak di belakang lubang anus.
d) Jika perut distriping , akan keluar cairan bewarna kuning atau butiran telur.
- jantan
a) Badan tanpak langsing.
b) Gerakan lincah dan gesit.
c) Lubang genital terletak di depan lubang anus.
d) Jika perut distripping , akan keluar cairan sperma bewarna putih.


1.2 Teknik Pemijahan Sistem Tradisional
Sistim pemijahan tradisional Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:

1. Cara sunda 
l Luas kolam pemijahan 25-30 m2, dasar kolam sedikit berlumpur ,kolam dikeringkan lalu di isi air pada pagi hari.
l Induk dimasukan pada sore hari.
l Disediakan ijuk untuk menempel telur.
l Setelah proses pemijahan selesai , ijuk yang sudah ditempeli telur dipindahkan kekolam penetasan.
l Benih akan menetas dalam kolam penetasan.

2. Cara cimindi
Luas kolam pemijahan 25-30 m2, dasar kolam sedikit berlumpur ,kolam dikeringkan lalu di isi air pada pagi hari.
Induk dimasukan pada sore hari.
Pada cara pemijahan cimindi, kolam pemijahan berfungsi juga sebagai kolam penetasan.
Disediakan ijuk untuk menempel telurberupa kakaban ( ijuk dijepit bambu) dan diletakkan dipojok  kolam.
Tujuh hari setelah kakban di angkat.
 Setalah 2-3 minggu, benih hasil pemijahan di panen.

3. Cara rancapaku
 Luas kolam pemijahan 25-30 m2, dasar kolam sedikit berlumpur ,kolam dikeringkan lalu di isi air pada pagi hari.
 Induk dimasukan pada sore hari.
 Kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, pematang terbuat dari batu.
 Disediakan rumput kering untuk menempelkan telur , rumput disebar merata dipermukaan kolamdan dibatasi pematang dari tanah.
Setelah pemijahan selesai , induk tetap berada di kolam pemijahan
 Setelah benih ikan kuat , benih akan dipindah tempat melelui sela bebatuan dengan sendirinya, setelah 3 minggu benih dapat dipanen.

4. Cara sumatra
 Luas kolam 5m2 , dasar kolam sedikit berlumpur ,kolam dikeringkan lalu di isi air pada pagi hari.
 Induk dimasukan pada sore hari.
Kolam pemijahan merupakan kolam penetasan
Disediakan ijuk untuk menempelkan telur , ijuk ditebar dipermukaan air.
 Setelah pemijahan selesai, induk dipindahkan ke kolam lain.
 Setelah benih berumur 5 hari , banih dapat dipindahkan kekolam pendederan.

5. Cara dubish:
Luas kolam pemijahan 25-50m2, dibuat parit keliling dengan lebar 60 cmdan dalam 35 cm,kolam dikeringkankan lalu diisi air padapagi hari 
 Induk dimasukan pada sore hari, Kolam pemijahan merupakan kolam penetasan
Sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti eceng gondok bisa juga cynodon dactylon setinggi 40 cm.
Setelah pemijahan selesai, induk dipindahkan ke kolam lain.
 Setelah benih berumur 5 hari , banih dapat dipindahkan kekolam pendederan.

6. Cara Hofer
Cara hofer sama seperti cara dubish , namun tidak ada parit , dan tanaman air sebagai tempet menempelnya telur dipasang didepan pintu pemasukan air.

(Sumber : http://robiblogaddes.blogspot.com/2015/10/teknik-pemijahan-alami-tradisional.html?m=1)

2.PEMIJAHAN LELE SEMI BUATAN dengan hormon ovaprim


▪Pemijahan ikan lele semi buatan yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam. Untuk merangsang pemijahan sekarang dapat digunakan hormon buatan atau hormon sintesis yang banyak diproduksi di luar negeri. Beberapa jenis hormon sintesis tersebut misalnya Ovaprim, HCG, LHRH. Hormon Ovaprim relative mudah di peroleh di toko-toko yang menjual berbagai macam kebutuhan budidaya perikanan atau toko-toko suplai obat perikanan.


▪Persyaratan agar penyuntikan dengan hormon dapat efektif maka induk ikan lele harus sudah mengandung telur yang siap untuk memijah (matang telur). Apabila kondisi induk tidak matang gonad, tentu injeksi hormon yang dilakukan tidak akan efektif (tidak berhasil).
▪Persiapan yang dilakukan dalam proses pemijahan ikan lele yaitu. Di sediakan Kolam atau fiber dan kakaban di letakkan di dalam kolam setelah di isi air dan kakaban tersebut di temgelamkan ke dasar kolam atau fibet supaya saat proses pemijahan telur telur akan menempel di kakaban tersebut.
image
image
▪Proses Menyuntik Induk Lele Dengan Hormon Ovaprim:

  1. Siapkan alat suntik dan hormon Ovaprim untuk disuntikkan. Gunakan injeksi spuit yang sudah dibersihkan dengan air panas atau gunakan alat injeksi yang baru.
Timbang induk ikan lele (jantan dan betina) dan tentukan dosis Ovaprim.
▪Induk yang beratnya ± 1 kg, dosis hormon Ovaprim 0,3-0,5 ml. Bila beratnya 0,5 kg maka dosis yang diperlukan setengah nya, yakni 0,15 – 0,25 ml.
▪Sedot dengan alat injeksi spuit sebanyak hormon yang diperlukan, misalnya 0,5 ml. Usahakan posisi botol dan injeksi spuit tegak lurus, botol berada di atas. Setelah itu, sedot lagi dengan injeksi spuit yang sama akuades sebanyak 0,5 ml juga untuk mengencerkannya.
image
image
Cara menyuntik:
▪di ambil induk lele yang telah ditimbang beratnya, Kemudian seorang membantu memegang induk lele yang hendak disuntik (ikan betina terlebih dahulu) dengan menggunakan kain untuk menutup dan memegang kepala ikan dan memegang pangkal ekornya.
image
image
▪Kemudian suntikkan hormon yang sudah disiapkan tadi ke dalam daging lele di bagian punggung, setengah dosis di sebelah kiri dan setengah dosis disebelah kanan dengan kemiringan jarum sunik 40 – 45º. Kedalaman jarum suntik ± 1 cm dan disesuaikan dengan besar kecilnya tubuh ikan. Lakukan penyuntikan secara hati-hati. Setelah obat didorong masuk, jarum dicabut lalu bekas suntikkan ditekan/ditutup dangan jari telunjuk beberapa saat agar obat tidak keluar.
image
▪Setelah disuntik, ikan jantan dan betina dimasukkan ke dalam kolam pemijahan yang sudah di sediakan tadi, dan kolam tersebut ditutup agar ikanya tidak loncat keluar.
image
image
image
▪Pemijahan terjadi setelah 10-12 jam penyuntikan ovaprim. Setelah pemijahan selesai, kedua induk betina dan jantan dipisahkan dari kolam pemijahan agar tidak memakan telurnya.Setelah induk selesai memijah, telur lele dumbo yang menempel di substart (kakaban) diangkat untuk ditetaskan di bak penetasan. Proses penetasan terjadi selama 48 jam
 ( sumber : https://steemit.com/esteem/@umamkirani/pemijahan-lelesemi-intensif-31643bdd1b2d9








3. Teknik Pemijahan  ikan lele secara semi buatan dengan hormon alamiah (hipofisa)

Hormon ini diambilkan dari kelenjar hipofisa yang terletak di bagian bawah otak kecil. Setiap ikan (juga makhluk bertulang belakang lainnya) mempunyai kelenjar hipofisa yang terletak di bawah otak kecil.
Pemijahan Buatan Ikan Lele dengan hipofisa

Untuk penyuntikan, diperlukan kelenjar hipofisa yang diambil dari donor, sedangkan penerimanya disebut resipien. Sebagai donor dapat dipilihkan lele, ikan mas (tombro, karper, Cyprinus carpio), atau lele lokal (Clarias batrachus). Hormon yang berasal dari ikan jenis lain tidak cocok. Karena hormon untuk keperluan penyuntikan ini diambil dari hipofisa maka tindakan penyuntikan untuk merangsang pemijahan ini disebut juga hipofisasi.

Dosis hipofisa bagi ikan lele
Banyaknya kelenjar hipofisa yang perlu disuntikkan kepada induk lele adalah 3 dosis. Artinya ikan yang beratnya 0,5 kg, misalnya, memerlukan kelenjar hipofisa yang berasal dari donor yang berat badannya 1,5 kg. Ikan donor seberat 1,5 kg itu dapat terdiri dari 3 ekor yang masing-masing beratnya 0,5 kg atau 2 ekor yang beratnya 1 kg dan 0,5 kg atau dapat juga dipakai seekor yang beratnya 1,5 kg.
Sebagai donor sebaiknya dipilihkan ikan yang sudah dewasa, jantan maupun betina sama saja. Apabila dipilihkan ikan belum dewasa kadar hormon dalam hipofisanya sedikit.

Pengambilan hipofisa dan pembuatan ekstrak 
Cara mengambil kelenjar hipofisa dari ikan donor adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan ikan (lele/mas) yang akan dijadikan donor.
  2. Pegang bagian kepalanya bila licin, badannya dapat dibungkus dengan lap. Sementara bagian kepala dipegang, bagian badan diletakan diatas talenen. Kepala ikan dipotong dibagian belakang tutup insangnya hingga kepalanya putus.
  3. Setelah terpotong, sisir tulang kepalanya di atas mata hingga tulang tengkoraknya terbuka dan otaknya kelihatan.
  4. Singkap otaknya menggunakan pinset, tepat dibagian bawah otak akan terlihat kelenjar hipofisa berwarna putih sebesar butiran kacang hijau.
  5. Dengan tetap menggunakan pinset, kelenjar hipofisa diangkat dan diletakan ke dalam cawan yang bersih untuk dicuci dengan aquades hingga darah yang melekat hilang. Cara membersihkannya dengan disemprot aquades menggunakan pipet.
  6. Setelah butir kelenjar hipofisa bersih, lalu masukan ke dalam tabung penggerus (dapat menggunakan kantong plastik kecil atau gelas). Selanjutnya kelenjar hipofisa digerus atau dipencet hingga hancur.
  7. Encerkan kelenjar hipofisa tersebut dengan 1-1,5 ml aquades atau larutan garam fisiologis. Larutan garam fisiologis atau sering pula disebut   cairan infus yang dapat diperoleh di apotek (dijual bebas). Dengan demikian, hormon GSH yang terkandung didalam hipofisa akan terlarut dalam cairan.
  8. Larutan tersebut diendapkan beberapa menit hingga kotoran tampak mengendap didasar. Cairan dibagian atas diambil dengan tabung injeksi (spuit) untuk disuntikan pada ikan.

Penyuntikan ekstrak hipofisa
Induk sebagai resipien yang telah dipersiapkan sebelumnya, diambil dari dalam hapa. Induk tersebut dipegang dengan bantuan penyerok dari jaring supaya tidak licin. Hormon didalam spuit disuntikan didekat sirip punggung kedalam daging induk (intramuscular). Setelah disuntik, induk betina dimasukan kedalam kolam pemijahan yang telah dipersiapkan. Biarkan lele dalam keadaan tenang.

Tahap selanjutnya adalah proses pemijahan ikan lele setelah dilakukan penyuntikan yang bisa dibaca pada artikel selanjutnya atau anda bisa mencoba melakukan penyuntikan dengan hormon buatan.

(Sumber : http://medialuhkan.blogspot.com/2016/04/pemijahan-buatan-ikan-lele-dengan.html?m=1)



4.teknik pemijahan secara buatan dengan hormon ovaprim

Bismilahirrahmanirrahiim
Pemijahan secara buatan yaitu perlakuan pemijahan. pembuahan dilakukan oleh campur tangan manusia. proses pengeluaran telurnya menggunakan proses streeping (pengurutan). Untuk Keberhasilan Pemijahan ini sangat ditentukan oleh tingkat kematangan gonad induk yang benarbenar siap untuk dipijahkan agar benih yang dihasilkan berkualitas.

A. Pemilihan Induk

a. Ciri-ciri induk lele Betina yang saya alami
  • Lihat dari alat kelamin warnanya kemerahan dan tampak agak membesar. Bagian perut tampak membesar ke arah anus, jika diraba terasa lembekJika bagian perut secara perlahan diurut ke arah anus, akan keluar beberapa butir telur berwarna kekuningkuningan berukuran relatif besar. Tapi jangan terlalu keras mengurutnya kasihan nanti indukannya.
  • Dilihat dari pergerakannya agak lambat dan tidak terlalu agresif

b. Ciri-Ciri Induk Jantan yang saya alami
  • Alat kelamin tampak jelas dan lebih runcing di ujungnya kelihatan warnanya kemerahan
  • Apabila di urut akan keluar cairan putih kental seperti (ingus)
  • Warna tubuh agak kemerahmerahan
  • Tubuh ramping, gerakannya lincah.

B. Proses Streeping dan Pembuahan

1. Alat dan Bahan
a. Alat
  • Bak Permanen/Aquarium
  • Mangkok/Baskom
  • Gunting
  • Timbangan
  • Tissue
  • Bulu Ayam
  • Kakaban / Atau Bisa juga pakai nampan
  • Spuid (Suntikan)
  • Ember
  • Serokan Induk
  • Golok
  • Lap/Handuk

b. Bahan
  • Ovaprim
  • Aquades / Aqua Gelas. (tapi yang bagus di pakai aquades)
  • Induk Jantan
  • induk Betina
  • Larutan NaCl (Natrium Clorida/ Larutan Infus)

c. Cara Kerjanya

  1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan terlebih dahulu
  2. Lakukan pemilihan induk sesuai dengan kriteria 
  3. Setelah induk terpilih lakukan penimbangan ( tujuannya agar mudah menentukan dosis Hormone yang akan digunakan.
  4. Setelah ditimbang lakukan perhitungan dosis hormon yang akan disuntikan, (saya biasa pakai dosis. Ovaprim 0.3ml/Kg. dan Aquades 1ml/kg. aquades fungsinya mengencerkan ovaprim.
    setelah dosis didapat lakukan penyuntikan induk jantan dan betina disuntik sesuai dengan dosis. letak posisi penyuntikan di bagian punggung dengan kemiringan 45derajat. usahakan larutan ovaprim yang ada di spuid tidak ada gelembungnnya. penyuntikan dilakukan bisa malam hari atau pagi hari jam 05.00. sebaiknya lakukan penyuntikan pada pagi hari tujuannya pada waktu streeping bisa dilakukan pada siang hari.
     
  5. Setelah disuntik masukkan induk tersebut ke ember secara terpisah antara induk jantan dan betina dan biarkan selama kurang lebih 810 jam.
    sekitar 8 jam induk di cek tingkat ovulasinya. apabila di dasar ember terlihat ada telur berarti induk siap di streeping (di urut) untuk mengeluarkan telur. apabila 8 jam masih belum terlihat adanya telur di dasar ember bisa dilakukan pengurutan ke arah anus kalau keluarnya lancar berarti sudah siap.
    setelah betina siap
  6. Lakukan pembedahan induk jantan untuk di ambil spermanya, selanjutnya sperma dicuci dari darah menggunakan NaCL. lalu di lap menggunakan tissue.
    lakukan pengguntingan atau dicacah lalu tampung di mangkok sambil di encerkan menggunakan NaCL 100ml. (catatan Tangan basuh terlebih dahulu dengan larutan NaCL supaya steril dari air. mangkok juga harus kering jangan ada air.)
  7. Ambil induk betina Lakukan Proses Streeping Untuk dikeluarkan telurnya tampung pada mangkok atau baskom. untuk memegang induk agar diam pakai handuk setengah kering. lakukan pengurutan sampai telur habis. ( catatan apabila pengurutan tidak lancar jangan dipaksakan itu bisa mengakibatkan keluar darah. )
  8. Setelah telur siap dibuahi sperma. masukan Sperma yang ada pada mangkok tadi kepada mangkok atau baskom yang sudah berisi telur. aduk hingga rata menggunakan bulu ayam secara perlahan.
    setelah merata telur di tebar di bak/ aquarium yang sudah berisi kakaban atau jenis lainnya yang bisa dipakai untuk menempel telur. untuk penebaran telur jangan sampai menumpuk kalau menumpuk dapat menghambat proses penetasan.
  9. Telur akan menetas selam 24 jam30 jam tergantung pada suhu air.

(Sumber : http://komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com/2014/01/langkah-langkah-pemijahan-buatan-dengan-cara-streeping-pengurutan.html?m=1)



5.Teknik Pemijahan Lele secara buatan dengan Hormon Hipofisa

2019-05-07 | Redaktur: Audri Rianto




Ikan lele merupakan jenis ikan yang saat ini banyak peminat untuk membudidayakan. Hal ini karena permintaan ikan lele di pasaran semakin meningkat, sehingga banyak orang tertarik untuk terjun ke dalam bisnis tersebut.

Banyaknya peminat dalam membudidayakan lele ini ternyata membuka peluang usaha baru, yaitu usaha penyedia bibit ikan lele. Untuk mendapatkan bibit ikan lele dengan stabil, ikan perlu dilakukan proses pemijahan.
Sumber: sangkutifarm.com

Untuk mempercepat proses pemijahan, anda perlu menyuntikkan hormon pada ikan. Fungsi penyuntikan hormon ini ialah merangsang ikan agar dapat mengeluarkan telurnya lebih banyak, sehingga bibit yang dihasilkan juga akan banyak.

Anda dapat menggunakan hormon alami pada ikan yang diambil langsung dari kelenjar hipofisa, sehingga anda bisa lebih menghemat biaya. Kelenjar hipofisa terletak tepat di bawah otak depan ikan.

Kelenjar tersebut mengandung hormon honadotropin yang memiliki fungsi dalam mempercepat ovulasi. Gunakan lele donor yang sehat, sehingga kelenjar hipofisa yang digunakan dalam keadaan baik.

Kelenjar hipofisa yang telah diambil dari lele donor nantinya akan disuntikkan pada ikan yang siap untuk dipijahkan. Cara pengambilan kelenjar hipofisa ini ialah dengan membelah atau memotong bagian tulang kepala ikan lele donor, kemudian mengambil otaknya dan memisahkan kelenjar hipofisanya.

Kemudian, suntikkan ekstrak dari kelenjar hipofisa tersebut pada ikan lele yang akan dipijahkan, biarkan selama satu malam.

Keesokan harinya, lakukan pencampuran antara sel telur dengan sel sperma dengan cara mengurut perut ikan lele hingga telur-telurnya keluar. Kemudian, masukkan campuran tersebut ke dalam air daPenyunkembangan telurnya.

(Sumber :https://fisherymilenial.blogspot.com/2019/11/teknik-pemijahan.html?m=1)
Diposting oleh Anggi22 di 21.15
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Foto saya
Anggi22
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ►  2020 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2019 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ▼  November (12)
      • Menganalisis pengendalian hama dan penyakit pada p...
      • Prosedur pemanenan hasil pengembangbiakan komodita...
      • Melakukan inovasi teknologi tepat guna pada pengem...
      • Melakukan kegiatan evaluasi pengembangbiakan komod...
      • persiapan wadah dan media pengembangbiakan komodit...
      • Pengelolaan induk kpat
      • Teknik pemijahan ikan
      • Penetasan telur komoditas Perikanan dan metabolism...
      • Pemeliharaan larva ikan
      • Pengelolaan kualitas air untuk budidaya ikan air t...
      • Pengelolaan pakan Pada pemeliharaan larva kpat
      • K3Lh budidaya perikanan  K3Lh budidaya pera...
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.