Senin, 18 November 2019

Penetasan telur komoditas Perikanan dan metabolisme biota air

Penetasan telur dan metabolisme biota air



Penetasan telur dan metabolisme biota air

1.Penetasan Telur
          Penetasan telur ikan mas di UPT
PBAT Umbulan berlangsung selama + 48
jam. Pada saat telur sudah menetas,
waring dan kakaban diangkat dan
dibersihkan. Telur yang sudah menetas
akan menjadi larva, sedangkan telur yang
gagal menetas akan berwarna putih yang
menandakan telur mengalami kematian.
Penyebab kematian telur dapat disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
pembuahan yang tidak sempuma dan
kondisi telur yang saling menempel atau
saling tindih pada saat penyebaran di
waring sehingga sirkulasi oksigen
terganggu dan menyebabkan kematian
(Setyono, 2009).
Menurut Saputra (2011), faktor
yang mempengaruhi keberhasilan
penetasan telur ikan mas adalah
kematangan gonad pada induk ikan dan
kualitas air. Suhu optimal pada penetasan
telur ikan mas adalah 26-28 o
C (Cholik et
al, 1986). Telur ikan mas yang menetas
diperkirakan sebanyak 75000 butir dengan
Nilai Hatching Rate (HR) didapatkan
sebesar 74,4%. Menurut Richter dan
Rustidja (1985), Presentase penetasan
ikan secara normal berkisar antara 50-
80%. Hatching Rate larva ikan mas di
UPT PBAT Umbulan yaitu sebesar
74,4%.

( sumber : Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3)


2. Metabolisme biota air
            Metabolisme adalah Jumlah total dari reaksi kimia yg diperlukan untuk
merubah berbagai jenis bahan makanan sesuai dengan yg dibutuhkan oleh
tubuh. Bahan makanan yang dirubah tersebut terdiri dari :
1) Protein.
2) Karbohidrat.
3) Lipids.
4) Air.
5) Mineral.
6) Vitamin.
Bahan makanan dirombak menjadi substansi yg lebih sederhana kemudian
diabsorbsi oleh jaringan tubuh. Didalam tubuh hewan, aktivitas seluler,
seperti tumbuh, gerak dan transport ion secara aktif melalui membran
plasma memerlukan energi. Pada makhluk hidup; jumlah total energi dalam
suatu sistem dan lingkungan sekitarnya tetap konstan, karena perubahan
energi berlangsung secara konstan pula.
Hukum termodinamika I
Jumlah energi di dunia ini konstan, artinya bahwa energi
tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk energi yg lain
Organisme memiliki suatu sistem dinamika berupa aktifitas biologi pada
tingkat seluler atau organisme tersebut. Pola aktifitas tersebut misalnya
memperoleh makanan, pencernaan, penyerapan nutrien dan eliminasi sisa￾sisa metabolisme. Sistem Metabolisme berperan dalam melakukan
koordinasi, pengendalian dan melangsungkan proses secara berurutan.
Reaksi metabolisme di dalam tubuh organisme saling terkait satu sama lain
untuk menjaga homeostasis makhluk hidup dan energi dibutuhkan untuk
menguraikan bahan makanan sehingga dapat menopang proses kehidupan.
Contoh :
 Energi panas dibutuhkan mengatur suhu tubuh agar konstan.
 Energi dibutuhkan untuk proses sintesa protoplasma-protoplasma baru
selama masa pertumbuhan/perbaikan jaringan, konsumsi impuls saraf,
kontraksi otot dan lain-lain.

1) Metabolisme protein
Metabolisme protein merupakan transformasi utama/penting dari
asam-asam amino menjadi suatu bentuk yang lebih mudah diserap dari
usus menuju pembuluh darah dan diteruskan ke hati (liver). Protein
sebagai sumber asam amino, berperan dalam pertumbuhan, perbaikan
dan pengaturan tubuh. Protein sangat penting bagi tubuh dalam
membentuk struktur protein, beragam sistem-sistem enzim dan
hormon yg sangat diperlukan dalam reaksi-reaksi kimia.
Metabolisme protein mencakup :
a) Metabolisme asam amino
Asam amino terdiri dari Asam amino esensial dan Asam amino non￾esensial. Bahan makanan yang mengandung Asam amino esensial
antara lain Threonine, Valine, Leucine, Isoleucine, Methionine,
Phenylalanin, Histidine, Tryptophan, Lysin, Arginine, Cysteine,
Cystin dan Tyrosine. Sedangkan bahan makanan yang mengandung
Asam amino non-esensial antara lain Glycine, Alanine, Serine,
Aspartate, Glutamic acid, Proline, Hydroxyproline dan Arginine.
Proses oksidasi Asam Amino terdiri dari :
(1) Proses Deamination ; yakni hasil deaminasi asam-asam amino
yang dikonversi dari urea melalui hati dan diekskresi ke luar
tubuh menjadi ammonia melalui usus dan ginjal.
(2) Proses Transaminasi ; yakni katalisa asam amino dan asam keto
oleh transaminase (asam transferase) yang bersifat bolak-balik.
Pengaruh terbesar masukan protein makanan tinggi dibandingkan
dengan masukan protein rendah adalah meningkatnya konsentrasi
asam amino tubuh. Dari sisi lain juga ada pengaruh kandungan
protein dalam makanan terhadap aktivitas sejumlah enzim yang berperan dalam metabolisme asam amino dan intermetlier pada
ikan.
Kesimpulannya adalah bila ikan diberi makanan dengan protein
tinggi/karbohidrat rendah dibandingkan dengan makanan dengan
protein rendah/ karbohidrat tinggi, tingkat enzim-enzim glyelitic
hati phoshor fructokinase, pyruvatekinase, dan lactato) menurun
dimana enzim-enzim gluconcogenic (PEP dan tose bibhosphate)
meningkat. Jadi bila makanan rendah karbohydrat diberikan,
kapasitas enzim-enzim meningkat.
b) Metabolisme ammonia
Skema kontributor sebagian besar produksi amonia dalam hati ikan.
Terdapatnya siklus omithime tergantung pada spesies hewan. Pada
ikan teleostei hasil yang dieksresikan adalah ammonia sebagai
pengganti urea. Jadi ammonia yang dihasilkan deaminasi mengikuti
jalur berbeda sesuai dengan spesies masing-masing.
2) Metabolisme lemak
Pada metabolisme lemak terjadi 3 proses penting yaitu :
a) Mobilisasi lemak yg bertumpuk dalam tubuh yg berperan dalam
katabolisme.
b) Penyerapan lemak.
c) Sintesis lemak di hati yg berasal dari mucosa intestinal dan
jaringan serta sumber-sumber protein lainnya.
Lipid merupakan suatu kelompok senyawa heterogen yang
berhubungan dengan asam lemak, baik secara aktual maupun
potensial. Mereka memiliki sifat yang sama yaitu: 1) relatif tidak
larut dalam air, 2) larut dalam pelarutan nonpolar seperti eter,
kloroform dan benzene. Dengan demikian lipid mencakup lemak,
minyak, lilin dan senyawa yang sejenis. Lipid merupakan unsur yang penting. Tidak hanya karena nilai
kalorinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin vitamin yang larut
dalam lemak dan asam-asam lemak esensial yang terdapat pada
lemak makanan alam. Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber
energi yang efisien baik secara langsung maupun potensial, bila di
simpan dalam jaringan lemak. Gabungan antara lemak dan protein
(lipoprotein) merupakan unsur yang penting, terdapat pada
membrane sel dan dalam mitokondriadi dalam sitoplasma, dan juga
berfungsi sebagai alat transport lipid dalam darah.
[
3) Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat merupakan bahan makanan yang disintesa oleh
tanaman dan digunakan hewan sebagai sumber energi. Karbohidrat
terdapat dalam gula dan pati, melalui hidrolisa menghasilkan
monosaccharida dan gula sederhana. Organ endocrine yg terlibat
dalam metabolisme karbohidrat yaitu pankreas, adrenals dan
anterior pituitary.
Karbohidrat merupakan zat makanan yang tergolong murah di
bandingkan dengan zat makanan lain yakni protein dan lemak.
Penggunaan pakan yang mengandng karbohidrat tinggi dalam
budidaya semi intensif dan secara tradisional telah lama di
praktekkan masyarakat, misalnya jenis bahan makanan dedak.
Pemberian karbohidrat di kolam air tenang pada dasarnya untuk
meningkatkan efesiensi pemanfaatan pakan alami yang kaya akan
protein. Sebagai contoh : kebutuhan ikan mas dapat di penuhi
dengan pakan berkadar 30-40% protein dan kaya akan energi. 50-
60% kandungan energi pakan alami bersumber dari protein. Ini
berarti bahwa manakala untuk ikan mas di sediakan hanya pakan
alami. Ia akan memanfaatkan sebagian protein untuk energi,
selanjutnya pada pakan alami berkurang, maka energi, bukan protein, yang diganti perannya sebagai sumber energi, akan
digunakan untuk pertumbuhan. Dengan demikian dalam budidaya
intensif karbohidrat tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya
sumber pakan, tetapi bagian suatu komposisi pakan racikan (
seperti pellet).

(Sumber :https://fisherymilenial.blogspot.com/2019/11/penetasan-telur-dan-metabolisme-biota.html?m=1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar