Senin, 18 November 2019

Pemeliharaan larva ikan

Pemeliharaan larva ikan





PEMELIHARAAN LARVA


 Pemeliharaan Larva
             Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan suatu pembenihan ikan,Hal ini disebabkan sifat larva yang merupakan stadia paling kritis dalam hidup ikan. Setelah penetasan telur, kakaban diangkat untuk menghindari penurunan kualitas air akibat adanya pembusukan dari telur-telur yang tidak menetas. Disamping itu dilakukan pula pergantian air yang ada di kolam penetasan dengan membuang air sampai tiga perempat bagian volume air dan kemudian diisi kembali dengan air yang baru. Melakukan pergantian air harus hati-hati agar larva yang baru menetas tidak ikut terbuang (Alex S., 2011).
Larva (sebutan anak ikan berumur 1-5 hari) ikan lele yang baru menetas berwarna kehijauan dan berkumpul di dasar bak penetasan dibagian sisi yang agak gelap. Ukuran larva kurang lebih 5-7 mm dengan berat 1,2-3 mg (Alex S., 2011).
  • Larva yang baru menetas masih memanfaatkan cadangan makanan yang “digendongnya” (kuning telur) sebagai sumber energi (endegeneous feeding).
  • Kuning telur akan habis dalam waktu 3-4 hari. Penyerapan kuning kuning telur habis, larva akan membutuhkan sumber makanan dari luar (exogeneous feeding).
  • Sebelum kuning telur habis, dilakukan pemberian pakan alami berupa kutu air (Daphnia sp.) sedikit agar larva beradaptasi dengan pakan luar (overlapping pakan) yaitu pada hari ke-2.
  • Pada hari ke-3 (H3) Diberikan pakan Daphnia sp.Dengan metode selalu tersedia pakan alami dalam wadah budidaya (ad libitum) yaitu jumlah pakan sedikit dilebihkan dari kebutuhan pakan sehingga resiko kanibal minimum.
  • Pada hari ke-4 (H4) diberikan pakan Daphnia dan Cacing sutera cacah dengan rasio 70% : 30 % dengan frekuensi 3-4 kali/hari.
  • Pada hari ke-5 diberikan pakan cacing sutera cacah dan Daphnia dengan rasio 70% : 30 % dengan frekuensi 3-4 kali/hari.
  • Pada hari ke-6 (H6) sampai hari ke-8 (H8) diberikan cacing sutera cacah dengan frekuensi 3-4 kali/hari.
  • Pada hari ke-9 (H9) sampai hari ke-15 (H15) diberikan pakan cacing sutera secara utuh dengan frekuensi 3-4 kali/hari.
  • Pada hari ke-15 (H15) hingga hari ke-20 (H20) diberikan pakan berupa pakan serbuk (pelet udang PO)
  • Pada hari ke-20 (H20) hingga hari ke -25 (H25) diberikan pakan berupa pakan crumble (pelet udang P1).
  • Pada hari ke-25 (H25) hingga panen diberikan pakan berupa pakan apung sesuai dengan bukaan mulutnya.
Dalam pemeliharaan larva, selain pemberian pakan pengelolaan air  juga sangat penting diperhatikan. Pengelolaan air bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi larva untuk bisa hidup,berkembang dan tumbuh. Larva yang hidup pada lingkungan yang optimal memiliki nafsu makan yang tinggi sehinggan bisa berkembang dan tumbuh lebih cepat. Bentuk kegiatan pengelolaan air dalam wadah akuakultur antara lain pemberian aerasi dan penggantian air media pemeliharaan larva.

(Sumber: https://fisherymilenial.blogspot.com/2019/11/pemeliharaan-larva-larva-pemeliharaan.html?m=1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar