K3Lh budidaya perikanan
K3Lh budidaya perairan
1.kesehatan
Kesehatan pekerja pada dunia usaha budidaya ikan pada umumnya diruang terbuka sehingga kebutuhan oksigen untuk para pekerja diluar ruangan tercukupi dan kondisi lingkungan budidaya ikan yang berair mengakibatkan kondisi kelembaban ruang budidaya sangat lembab.
Oleh karena itu dalam melakukan kegiatan budidaya ikan para pekerja harus selalu menggunakan pakaian kerja sesuai dengan peraturan perusahaan dan jangan menggunakan pakaian kerja yang basah. Pemakaian baju kerja yang basah dapat mengganggu kesehatan para pekerja oleh karena itu pada para pekerja yang bekerja berhubungan langsung dengan air yang akan membasahi pakaian kerja sebaiknya menggunakan pakaian kerja yang terlindung dari air. Atau dapat juga pada saat bekerja yang berhubungan dengan air menggunakan pakaian kerja yang khusus dan jika sudah selesai dengan pekerjaan bias menggunakan pakaian yang lain sehingga kesehatan para pekerja tetap terjamin. Penggunaan pakaian kerja yang basah dapat mengakibatkan kesehatan para pekerja terganggu. Oleh karena itu harus dipikirkan pakaian kerja yang tepat bagi para pekerja yang bermain dengan air sebagai media hidup ikan yang dipeliharanya.
2.keselamatan kerja
Keselamatan kerja dalam kegiatan budidaya ikan yang menggunakan peralatan listrik harus diperhatikan beberapa hal yang biasanya menyebabkan kecelakaan diantaranya adalah :
1.Beban listrik terlalu besar untuk satu stop kontak sehingga dapat menimbulkan pemanasan yang dapat membakar kulit kabel.
2.Sistem kabling yang tidak memenuhi persyaratan standar
3.Kesalahan menyambungkan peralatan pada sumber listrik yang jauh lebih tinggi dari voltase yang seharusnya
4.Adanya tikus-tikus yang mengerat kabel sehingga dapat menimbulkan hubungan pendek atau kebakaran.
Kesehatan dan keselamatan kerja pada usaha budidaya ikan yang mempunyai gudang bahan-bahan kimia harus diperhatikan tentangproses penyimpanannya. Penyimpanan bahan kimia yang salah dapat mengakibatkan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kecerobohan manusia. Oleh karena itu dalam menyimpan bahan kimia harus diperhatikan beberapa faktor yang akan mempengaruhi bahan kimia selama penyimpanan digudang antara lain adalah :
1.Temperatur, terjadinya kenaikan suhu dalam ruang penyimpanan akan memicu terjadinya reaksi bahkan dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia. Kondisi ini dapat mengubah karakteristik bahan kimia. Resiko berbahayapun dapat terjadi sebagai akibat kenaikan suhu di dalam ruang penyimpanan. Oleh karena itu didalam ruangan penyimpanan bahan kimia harus terdapat alat ukur suhu ruang yaitu termometer. Ada beberapa termometer yang dapat mengukur temperatur ruangan. Termometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu ruangan yaitu temperature minimum dan maksimum.
2.Kelembaban, kelembaban dapat diartikan sebagai perbandingan tekanan uap air diudara terhadap uap air jenuh pada suhu dan tekanan udara tertentu. Kelembaban dapat diartikan sebagai banyaknya uap air diudara. Faktor kelembaban sangat penting diperhatikan karena berhubungan erat dengan pengaruhnya pada zat-zat higroskopis. Bahan kimiahigrokoskopis sangat mudah menyerap uap air dari udara, juga dapat terjadi reaksi hidrasi eksotermis yang akan menimbulkan pemanasan ruangan. Kontrol terhadap kelembaban ruang penyimpanan penting dilakukan untuk mencegah kerugian-kerugianyang tidak diinginkan. Ada beberapa alat pengukur kelembaban yang dapat digunakan seperti higrometer, termohigrometer atau thermometer bola basah dan bola kering.
3.Interaksi dengan wadah, bahan kimia tertentu dapat berinteraksi dengan kemasan atau wadah sehingga dapat merusak wadah sampai akhirnya menyebabkan kebocoran. Kebocoran bahan kimia terutama yang berbahaya dapat menimbulkan kecelakaan seperti ledakan, kebakaran dan melukai tubuh. Misalnya, wadah yang terbuat dari bahan besi/logam, sebaiknya tidak digunakan untuk menyimpan bahan kimia yang bersifat korosif karena akan terjadi peristiwa karatan/korosif sehingga akan merusak wadah.
4.Interaksi antar bahan kimia, selama penyimpanan bahan kimia dapat berinteraksi dengan bahan kimia lainnya. Interaksi ini dapat mengakibatkan perubahan karakteristik bahan kimia tersebut, misalnya interaksi antara bahan kimia yang bersifat oksidator dengan bahan kimia yang mudah terbakar dapat menimbulkan terjadinya kebakaran, sehingga dalam penyimpanannya harus terpisah. Penggunaan bahan-bahan kimia biasanya dilakukan pada usaha budidaya ikan yang intensif dan melakukan kegiatan pengukuran kualitas air, kesehatan ikan dengan bahan-bahan kimia. Oleh karena itu harus diperhatikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja yang bertanggungjawab pada unit tersebut.
( sumber : defishery)
3.Lingkungan hidup
Dalam budidaya perairan, kita harus memperhatikan kebersihan dan keasrian lingkungan hidup di budidaya perairan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.Limbah air
Limbah air hasil budidaya harus dibuang ke tempat yang telah dibuat khusus, jangan membuang limbah air hasil budidaya ke dalam sungai atau laut yang dapat mencemari perairan.
2.sampah
Sampah sisa budidaya harus dibuang kedalam tong sampah sesuai kelompoknya (organik atau anorganik), karena sampah khususnya plastik tidak dapat terurai secara alami.
Sekian dari saya
(Sumber:kipaskerfishery.blogspot.com
(Link:https://kipaskerfishery.blogspot.com/?m=1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar