PERENCANAAN
PENGEMBANGBIAKAN
1.Persyaratan budidaya lele
a.lahan relatif datar
Lahan yang datar merupakan lahan yang sangat baik untuk budidaya ikan lele. dengan lahan yang datar kolam dapat dibentuk dengan mudah. karena kolam yang di gunakan mulai dari kolam permanen sampai ke kolam terpal. selain datar lahan pun di buat menjadi satu hamparan agar mempermudah akses pendistribusian bahan dan hasil produksi.
b.ketinggian lokasi
Ketinggian lokasi yang baik adalah dibawah 800 mdpl dengan suhu kisaran 20°c-25°c.Namun apabila ada pembudidaya yang berada di dataran tinggi hal ini bukan suatu hambatan untuk memulai usaha di bidang budidaya ikan lele dikarenakan sudah ada beberapa teknologi tepat guna yang dapat di terapkan pada budidaya ikan lele.
c.letak strategis
lokasi yang strategis untuk budidaya ikan lele yaitu yang sedikit jauh dari pemukiman warga namun mempunyai akses jalan yang memadai. selain itu dalam budidaya ikan tentu akan berhubungan dengan air, maka ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan karenanya lokasi budidaya ikan lele perlu lokasi yang dekat dengan sumber air bersih.
2.Persiapan budidaya
a.pemilihan lokasi
lokasi yang baik untuk budidaya ikan lele adalah yang jauh dari pemukiman warga dan dekat dengan sumber air bersih.
b.kebutuhan lahan dan kolam
lahan yang diperlukan tak perlu luas untuk pemula lahan yang dibutuhkan cukup seluas 100m2 dengan kapasitas kolam 10 unit dan masing masing kolam mempunyai luas 15m2. masing masing kolam dapat menampung ikan minimal sebanyak 3000 ekor dan maksimal 15.000 ekor.Dari 3000 ekor dapat menghasilkan ikan lele konsumsi sebanyak 250 kg dan dari 15.000 ekor dapat menghasilkan 14.000 kg.
c.kebutuhan alat
dalam melaksanakan budidaya ikan lele alat yang diperlukan yaitu alat tangkap (seser dan □ystem□ penghalang ), baskom, bak fiber, dan □ystem□, tamping), alat sortir, alat timbang, dan alat alat penyedot air (selang,pompa,pipa).
d.sumber daya manusia
dalam pelaksanaan budidaya ikan lele dengan kapasitas 3.000 ekor hanya membutuhkan satu tenaga kerja yang sudah terlatih. sementara itu, untuk 15.000 ekor maksimal membutuhkan tenaga kerja yang sudah terlatih sebanyak tiga orang.
3.budidaya ikan lele
a.persiapan kolam
kolam yang akan ditebar ikan lele harus dipersiapkan terlebih dahulu selama 7 hari dengan cara sebagai berikut.
1.pastikan kolam dalam kondisi baik / tidak bocor.
2.tebar kotoran hewan yang sudah di
fermentasi sebanyak 0,5kg/m2.
3.isi air setinggi 5 cm.
4.genangkan air selama 7 hari sampai
mikroorganisme tumbuh.
5.setelah 7 hari isi air kembali sampai
ketinggian 30cm.
6.masukkan probiotik ke air untuk
menstabilkan kualitas air.
b.aklimatisasi ikan lele
sebelum ikan lele dimasukkan kedalam kolam, ikan lele harus terlebih dahulu di aklimatisasi dengan tujuan untuk mencegah atau menghilangkan (sterilisasi) penyakit dan virus yang terbawa dari tempat sebelumnya serta penyesuaian suhu dan kondisi media baru dengan media lama. adapun caranya sebagai berikut:
1.siapkan tiga bak fiber atau sejenisnya
2.bak pertama diisi air campuran □ystem□
70%, bak ke-dua diisi air campuran
probiotik,bak ke-tiga diisi air bawaan
ikan lele
3.masukkan ikan lele di bak pertama
selama 15 menit, lalu dibak ke-dua selama
10 menit, di bak ke-tiga selama 5 menit
dan isikan air dari kolam sedikit demi
sedikit ke bak ke- tiga
4.setelah melalui proses tersebut ikan bisa
langsung ditebar di kolam.
c.pemeliharaan
Setelah ikan ditebar di kolam, ikan dipelihara selama 30 hari sampai 45 hari hingga berukuran konsumsi.
pemberian pakan pada waktu tertentu dapat mempercepat pertumbuhan lele dikarenakan pada waktu tersebut metabolisme ikan sedang berjalan secara optimal.
pemberian pakan pada pagi hari sebanyak 30%, sore hari sebanyak 30% dan 40% pada malam hari. mengingat lele dikenal sebagai jewan nocturnalyang aktif dimalam hari, maka pemberian pakan malam hari lebih banyak dari pada pagi dan sore hari.
d.pemanenan
ikan lele yang sudah dipelihara selama 30 hari sampai 45 hari atau ikan yang sudah mencapai ukuran konsumsi dapat dipanen sesuai dengan kebutuhan konsumen.
waktu pemanenan dapat dilakukan pada dua waktu yaitu pagi hari dan malam hari karena pada waktu ini suhu masih relatif rendah.
ada dua sistem pemanenan yaitu pemanenan sebagian dan pemanenan total.
e.pasca panen
setelah lele terjual atau terpanen semua dari lokasi kolam maka kegiatan selanjutnya merencarnakan penjualan.
4.Skema / bagan alur produksi
|
|
air limbah
benih ikan -> persiapan kolam
| |
ikan lele segar
pupuk tanaman
aklimatisasi kolam
|
》 pemeliharaan
(https://www.academia.edu/10427815/Perencanaa_dan_Analisa_Usaha_Tani_Ikan_Lele?auto=download)
BUDIDAYA LELE
Budidaya lele dapat dilakukan di kolam tanah, bak permanent maupun bak plastik. Usahakan air dapat mengalir mengalir. Sumber air dapat berasal dari air sungai mapun air sumur. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran bsesuai dengan lokasi. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.
Untuk mengetahui MANFAAT dan TUJUAN Budidaya Ikan Lele silahkan klik (Budidaya Lele dan Belut)
Pelaksanaan Budidaya Lele :
- Penyiapan Sarana dan Peralatan
Dalam pembuatan kolam pemeliharaan ikan lele sebaiknya ukurannya tidak terlalu luas. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan. Bentuk dan ukuran kolam pemeliharaan bbervariasi, tergantung selera pemilik dan lokasinya. Tetapi sebaiknya bagian dasar dan dinding kolam dibuat permanen. Pada minggu ke 1-6 air harus dalam keadaan jernih kolam, bebas dari pencemaran maupun fitoplankton. Ikan pada usia 7-9 minggu kejernihan airnya harus dipertahankan. Pada minggu 10, air dalam batas-batas tertentu masih bdiperbolehkan. Pembuatan kolam terbagi atas 2 cara yaitu:
a. Persiapan kolam tanah (tradisional)
Siapkan kolam tanah. Lakukan pencangkulan tanah dasar kolam dan ratakan. Berikan kapur ke dalam kolam bertujuan untuk memberantas hama, bpenyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20- 200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
b. Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
- Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih perlakuan penyesuaian suhu dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
- Pemberian Pakan
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 2 – 3 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pelet.
- Pemeliharaan Pembesaran
a. Pemberian Vaksinasi
Cara-cara vaksinasi sebelum benih ditebarkan:
1. Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan, lele yang berumur 2 minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10- 15 menit. Setelah divaksinasi lele tersebut akan kebal selama 6 bulan.
2. Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan dengan menyutik dengan terramycin 1 cc untuk 1 kg induk.
3. Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit.
b.Pemeliharaan Kolam/Tambak
1. Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25- 200 gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
2. Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam.
3. Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 200 gram/m 2 selama satu minggu. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.
- Pemanenan
A. Penangkapan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
1. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-waktu dapat
dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 200 gram/ekor.
2. Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan 3-4 bulan
dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu pemeliharaan ditambah 5-6
bulan akan mencapai berat 1-2 kg dengan panjang 60-70 cm.
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
4. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
5. Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
6. Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan
pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
7. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1- 2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
8. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
B. Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
1. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak
20-200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
2. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus
(PK) dengan cara yang sama.j
3. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA LELE
1. Analisis Usaha Budidaya
Analisis Usaha Pembenihan Ikan Lele Dumbo adalah sebagai berikut:
1. Biaya produksi
a. Lahan
Tanah 12 x 15 m Rp. 18.000.000,-
Kolam 4 buah Rp. 5.000.000,-
b. Bibit/benih
Benih 3000 ekor @ Rp. 150,- Rp. 450.000,-
c. Pakan
Pakan benih 30 kg @ Rp 5000,. Rp. 150.000,-
Pakan induk 100 kg @ Rp 4500,. Rp. 450.000,-
d. Peralatan
Pompa air3 bh @ Rp. 110.000,- Rp. 330.000,-
Diesel 1 bh @ Rp. 600.000,- Rp. 600.000,-
Sikat 1.bh @.Rp. 25.000,- Rp. 25.000,-
Jaring 1 bh @.Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
Bak 5 bh @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-
Timba 7 bh @.Rp. 3.000,- Rp. 21.000,-
Alat seleksi 6 bh @.Rp. 4.000,- Rp. 24.000,-
Ciruk 5 bh @. Rp. 2.000,- Rp. 10.000,-
Gayung 5 bh @. Rp.1.000,- Rp. 5.000,-
Selang Rp. 90.000,-
Paralon Rp. 80.000,-
e. Tenaga kerja 2 orang @ Rp. 300.000., Rp. 600.000,-
f. Biaya tak terduga 10% Rp. 1.000.000,-
g. Transportasi 12 bulan x Rp.200.000., Rp. 2.400.000,-
h. Pajak Bumi Bangunan 1 tahun Rp. 50.000,-
Total biaya produksi Rp. 29.450.000,-
Penjualan lele per kg @ Rp 15.000 pendapatan 500kg ×Rp 15.000=
Rp.7.500.000
blogger pejuangfishery.com
sumber http://ekonomonline.blogspot.com/ 2015/04/pelaksanaan-budidaya-lele.html?m=1